Maha Pemurah

Sabtu, 23 Maret 2013

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ? (QS.Ar-Rahman)
tidak hanya sekali , tapi 31 kali ENGKAU mengulangi :)


Inner Beauty muslimah Sejati

Kamis, 21 Maret 2013



Bismillaahirrahmaanirrahiim
Setiap muslimah senantiasa mendambakan kecantikan fisik. Tetapi ingat, kecantikan dari dalam (inner beauty) adalah hal yang lebih penting daripada kecantikan fisik belaka. Karena, apa gunanya seorang muslimah cantik fisik tetapi tidak memiliki akhlak terpuji. Atau apa gunanya cantik fisik tetapi dibenci orang-orang sekitar karena tindak-tanduknya yang tidak baik. Karena itu, kecantikan dari dalam memang lebih diutamakan untuk menjaga citra diri seorang muslimah.
Menjaga kecantikan dari dalam berarti menjaga etika dan budi pekerti baik, serta menggunakan anggota tubuh untuk hal-hal yang baik berdasarkan sudut pandang syariat Islam. Sebagai contoh, bibir yang indah tak hanya indah menarik secara fisik, tapi juga meniscayakan penuturan kata-kata baik dan ucapan santun. Tutur kata santun dan ucapan yang baik memberi kesan mendalam bagi orang lain.
Allah pun dengan tegas menyatakan bahwa antara ciri hamba-Nya yang baik adalah mereka yang baik ucapannya. Mereka yang apabila dihina atau dicaci oleh orang yang jahil (tidak berilmu), mereka tidak membalasnya kecuali dengan kata-kata baik dan lemah lembut. Dia berfirman,Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang- orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (Al-Furqan: 63)
…seorang muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan-perkataan tidak bermanfaat…
Tak hanya itu, seorang muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan-perkataan tidak bermanfaat. Rasulullah bersabda, Termasuk dari kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak penting baginya.” Mengenai hadits ini, Imam Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, “Kebanyakan pendapat yang ada tentang maksud meninggalkan apa-apa yang tidak penting adalah menjaga lisan dari ucapan yang tidak berguna.”
Dalam Ad-Daa` wa Ad-Dawaa`, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menerangkan lebih lanjut, “Menjaga lisan adalah agar jangan sampai seseorang mengucapkan kata-kata yang sia-sia. Apabila dia berkata hendaklah berkata yang diharapkan terdapat kebaikan padanya dan manfaat bagi agamanya. Apabila dia akan berbicara hendaklah dia pikirkan, apakah dalam ucapan yang akan dikeluarkan terdapat manfaat dan kebaikan atau tidak? Apabila tidak bermanfaat hendaklah dia diam, dan apabila bermanfaat hendaklah dia pikirkan lagi, adakah kata-kata lain yang lebih bermanfaat atau tidak? Supaya dia tidak menyia-nyiakan waktunya dengan yang pertama (tidak bermanfaat) itu.”
Termasuk dalam hal ini adalah menjauhi perbuatan ghibah yang berkaitan erat dengan lisan yang mudah bergerak dan berbicara. Maka hendaknya para muslimah memperhatikan apa-apa yang diucapkan. Jangan sampai terjatuh dalam perbuatan ghibah yang tercela. Bila setiap wanita muslim bisa menjaga lisan dari mengganggu atau menyakiti orang lain, insya Allah mereka akan menjadi seorang muslimah sejati. Rasulullah SAW bersabda, ”Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Muslim)
Pun demikian dengan anggota tubuh lainnya, seperti mata. Untuk menjadikan sepasang mata yang indah dan memesona, maka pandanglah kebaikan-kebaikan dari orang-orang, jangan mencari-cari keburukan mereka. Allah berfirman mengenai hal ini, Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.” (Al-Hujurat: 12).
…Untuk menjadikan sepasang mata yang indah dan memesona, maka pandanglah kebaikan-kebaikan dari orang-orang, jangan mencari-cari keburukan mereka…
Rasulullah pun mewanti-wanti, “Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya yang belum sampai ke dalam hatinya, janganlah kalian mengganggu kaum muslimin, janganlah kalian menjelek-jelekkannya, janganlah kalian mencari-cari aibnya. Barang siapa yang mencari-cari aib saudaranya sesama muslim niscaya Allah akan mencari aibnya. Barang siapa yang Allah mencari aibnya niscaya Allah akan menyingkapnya walaupun di dalam rumahnya.” (HR. At Tirmidzi)
Dan terpenting lagi, mempergunakan mata untuk hal-hal yang diridhai Allah dan Rasul-Nya. Hal ini berarti tidak menggunakan mata untuk bermaksiat. Pandangan mata adalah mata air kemuliaan, juga sekaligus duta nafsu syahwat.
Betapa banyak manusia mulia yang didera nestapa dan kehinaan, hanya karena mereka tidak dapat mengendalikan mata. Yaitu ketika matanya tidak dapat lagi menyebabkan seseorang menjadi bersyukur atas anugerah nikmat, karena dipergunakan secara zhalim. Seseorang muslimah yang menjaga pandangan berarti dia menjaga harga diri dan kemaluannya. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya, maka akan terjerumus ke dalam kebinasaan. Inilah mengapa Rasul menegaskan, Tundukkan pandangan kalian dan jagalah kemaluan kalian.”
Lalu peliharalah telinga dari mendengarkan bid’ah, gosip, kata-kata keji dan sesat, atau menyebutkan kesalahan-kesalahan orang. Telinga diciptakan untuk mendengarkan Kalam Allah dan instruksi-instruksi Rasulullah. Sepasang telinga yang indah dan baik adalah yang bisa mengambil manfaat ilmu-ilmu keislaman.
Lalu tangan yang baik adalah tangan yang diulurkan untuk membantu dan menolong sesama muslim, serta bersedekah dan berzakat. Kita diberi dua tangan; satu untuk membantu kita dan satu lagi untuk membantu orang lain. Lalu Islam juga  mengajarkan bahwa tangan ‘di atas’ lebih baik dari tangan ‘di bawah’. Tentang hal ini, suatu ketika, Rasul ditanya oleh para istrinya, “Siapakah di antara kami yang pertama kali akan menemui engkau kelak?” Dengan suara bergetar, Nabi menjawab, “Tangan siapa di antara kalian yang paling panjang, itulah yang lebih dahulu menemuiku.” “Tangan paling panjang” yang dimaksud Rasulullah adalah yang gemar memberi sedekah kepada fakir miskin.
Maka jaga baik-baik kedua tangan, jangan dipergunakan untuk memukul seorang muslim, dipakai untuk mengambil barang haram ataupun mencuri, jangan dipergunakan untuk menyakiti makhluk ciptaan Allah, atau dipergunakan untuk mengkhianati titipan atau amanah. Atau untuk menulis kata-kata yang tidak diperbolehkan.
Kemudian kedua kaki yang ‘indah’ adalah yang dipergunakan untuk mendatangkan keridhaan Allah. Jagalah kedua kaki untuk tidak berjalan menuju tempat-tempat yang diharamkan atau pergi ke pintu penguasa yang kafir. Karena hal itu adalah kemaksiatan yang besar dan sama saja dengan merendahkan diri kalian. Lalu jangan sekali-kali mempergunakan kaki untuk menyakiti saudara-saudari muslim, pergunakanlah untuk berbakti kepada Allah, misalnya dengan mendatangi masjid, tempat-tempat pengajian, berjalan untuk menuntut ilmu agama serta menyambung tali silaturahim, atau melangkahkannya untuk berjihad di jalan-Nya.
Rasul bersabda, “Barangsiapa yang kedua telapak kakinya berdebu di jalan Allah, maka haram atas keduanya tersentuh api neraka.” Beliau menerangkan lagi, “Allah akan menjamin orang yang keluar (berjuang) di jalan-Nya, seraya berfirman: “Sesungguhnya orang yang berangkat keluar untuk berjihad di jalanKu, karena keimanan kepada-Ku dan membenarkan (segala ajaran) para RasulKu, maka ketahuilah bahwa Akulah yang akan menjaminnya untuk masuk ke dalam surga.”
Demikian pula dengan segenap anggota tubuh lainnya. Semuanya akan nampak indah serta memesona apabila dipergunakan dalam rel ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kecantikan fisik seorang muslimah bahkan sangat dipengaruhi kecantikan batin. Untuk mendapatkan tubuh yang ramping, maka cobalah untuk berbagi makanan dengan orang-orang fakir-miskin.
Kecantikan sejati seorang muslimah tidak terletak pada keelokan dan keindahan fisik atau keglamoran pakaiannya. Kecantikannya sangat dipengaruhi perilaku dan ketaatannya kepada Allah dan Rasulullah. Kecantikan sebenarnya direfleksikan dalam jiwa.
Maka jadikan malu karena Allah sebagai perona pipinya. Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai dadanya. Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya. Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat. Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akhirat. Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu. Tangannya selalu berbuat baik kepada sesama. Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah. Gelangnya adalah tawadhu. Kalungnya adalah kesucian.

http://www.voa-islam.com/teenage/smart-teen/2010/05/18/6129/inner-beauty-muslimah-sejati/

Indah Perjalanan Hidayah

Selasa, 19 Maret 2013



Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Suatu ketika kurang lebih pukul 10.30 setelah mencuci, saya pun istirahat sembari menonton TV. Berhubung jendela rumah adalah kaca, dari dalam rumah tampak seorang bapak-bapak yang mengendarai pelan motornya beberapa kali mondar-mandir di depan rumah. Ah mungkin hanya orang lewat, kalau mau bertamu kesini toh nanti juga berhenti dan ketok pintu. Pikirku, tapi entah kenapa saya tiba-tiba merasa takut, iya, saya takut dengan tatapan serius bapak itu di rumah saya, beberapa kali mondar-mandir sembari memperhatikan rumah. Takut kalau ternyata ada keperluan penting tapi mengira rumah sepi karena pintu tertutup. Tidak lama kemudian bapak itu kembali melewati dan berhenti di rumah saya.
Ternyata bapak yang sudah sepuh itu adalah seorang sales kacamata, beliau mau pinjam tempat untuk promosi kacamata nanti sore. terlihat jelas wajahnya tampak lelah dan Penampilannya pun sangat-sangat sederhana. Tanpa pikir panjang saya pun mengiyakan, walaupun sebenarnya lebih baik promosinya ketika ada pertemuan-pertemuan RT, RW atau PKK saja, ketika warga kumpul semua, tapi bapak itu menolak karena kalau siang hari lebih jelas untuk melakukan pemeriksaan tes mata.
“ndak kuliah mbak?” tanyanya
“mboten pak, ini tinggal skripsi, jadi ya lebih banyak dirumah.” jawabku
“Kuliah dimana?”
“di UNS”.
“Owh dulu saya sebelum ikut jadi sales kacamata ini pekerjaan saya ikut buruh proyek bangunan sampai di UNS juga mbak”.
“sekecil apapun pekerjaan tujuan utama harus mencari ridho Allah rumiyen mbak”
“nggeh pak, berkah Allah rumiyen ingkang dipadosi”
Selama awal percakapan itu, Batin saya berkata bapak ini sepertinya ingin bercerita banyak. Hhee tidak beda ketika saya sering di bus untuk bolak-balik Klaten-Solo, selalu ada cerita dari orang-orang baru. Yihaaa Bagian yang saya suka, menjadi tempat berbagi cerita pengalaman hidup orang lain.
Dan voilaaa Selama bertamu itu, beliau, bapak yang sudah sepuh itu dengan semangatnya menceritakan kepada saya tentang gadis kecilnya, iya gadis kecilnya yang baru menginjak umur 7 tahun. Gadis kecilnya yg sudah setengah bulan ini mengerjakan sholat lima waktu  , menikah di usia yang tidak muda dan 8 tahun kemudian baru diamanahi si buah hati.
Awalnya Beliau berasal dari keluarga kristen yang taat, saudara-saudaranya sampai sekarang adalah seorang pimpinan majelis gereja di kota-kota besar dan semuanya adalah pendiri gereja. Sekitar tahun 87an beliau menjadi muallaf. Proses penemuan agama itu bukanlah waktu yang singkat, semua agama beliau pelajari. Salah satu yang menarik untuk membuktikan kebenaran islam ada alam kubur, beliau nekat tidur malam di kuburan begitu setelah ada orang meninggal. Ketika tidur beliau mendengar suara berisik seperti benda-benda bergerak dari dalam tanah kuburan, tapi ketika bangun suara itu tidak terdengar. Setelah memeluk islam, beliau semakin rajin memperdalam islam dan memutuskan tinggal di pesantren beberapa tahun. yang lebih membuat beliau bahagia adalah ibundanya telah memeluk islam beberapa hari sebelum meninggal. dari yang semula tidak tahu apa-apa, kini beliau sangat mendalami islam. 
Dan tahu kenapa? kenapa beliau keluar dari buruh proyek dan memilih menjadi sales kacamata? Hanya karena ingin lebih banyak saudara, lebih banyak kesempatan untuk bersilaturrahmi, lebih banyak kesempatan untuk membagikan islam, lebih banyak kesempatan untuk menyembuhkan orang sakit dengan sedikit ilmu tradisional yang beliau miliki. Iyaa, sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Bapak itu, tidak hanya merasakan nikmatnya islam, tapi manisnya iman. berapa banyak orang telah memeluk islam, tapi berapa banyak orang yg merasakan manisnya iman?

*Allah karuniakan kepada orang yang tulus mencintai, mencari, serta mempelajari al-haq. sungguh-sungguh hidayah ALLAH itu nikmat terindah dan ketika hidayah itu menyapa , tak seorangpun yang mampu membutakannya.  Hidayah, sesuatu yg Takkan datang kalau kita tak mencarinya, sesuatu yg tak akan datang hanya dengan menunggu.


"Sesungguhnya kamu (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau mendapat petunjuk". (QS. Al-Qashash: 56)