MUDIK ??

Sabtu, 09 Juli 2016



Ketika Idul Fitri banyak orang rindu untuk segera mudik. Rindu dengan keluarga, rindu suasana kampung halaman yang ngangenin. Nah, saya juga ikutan rindu, kepingin bisa merasakan mudik lebaran, karena semua keluarga dan saudara tinggal di Klaten. Sejak kecil ketika lebaran saya selalu penasaran bagaimana rasanya mudik lebaran. Saya berpikir seperti itu karena seumur-umur saya belum pernah mudik lebaran. Info mudik selalu menjadi tontonan favorit di televisi (beneran). Lebaran kali ini saya kudet dengan info mudik di televisi, hanya beberapa hari yang lalu lewat internet yang saya baca berita duka datang dari saudara-saudara kita di Brebes. Semoga amal ibadahnya diterima disisiNYA dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Aamiin. Mudik lebaran yang untuk sebagian saudara kita bukan waktunya untuk berkumpul bersama keluarga tapi untuk berpisah. Menjadi pengingat bagi kita bahwa mudik ke kampung akhirat lah mudik yang sebenarnya. Perjalanan dengan sebaik-baik bekal yang harus selalu kita persiapkan. Berharap dengan peristiwa ini menjadi bahan evaluasi Pemerintah untuk mengatasi kemacetan tidak hanya ketika musim lebaran atau libur panjang.

Saya memang tidak pernah merasakan mudik lebaran. Tidak tahu bagaimana sulitnya mendapatkan tiket, tidak tahu bagaimana berdesak-desakan di perjalanan. Hanya mudik mingguannya anak kost dengan jarak yang dekat tapi sudah menumbuhkan rindu mendalam dengan keluarga. Halahhh..tapi berbicara kemacetan di perjalanan saya sudah sering mengalaminya. 2 tahun terakhir perkuliahan memutuskan menjadi anak penglaju. Bus dan kereta adalah sahabat saya yang menghubungkan Klaten-Solo. aahhh jadi baper. Bengawan atau  Prameks jadwal terpagi selalu menjadi incaran. Ontime, mengurangi kemacetan, bisa istirahat di kereta, bisa memprediksi waktu. Itu kelebihannya selain alasan utamanya juga karena kagak berani naik motor jauh-jauh. Berbeda dengan bus yang terkadang bikin galau, dag dig dug rasanya menunggu. Teringat ketika itu ingin menemui dosen pembimbing skripsi. Dari rumah memutuskan untuk naik kereta tapi jadwal kereta masih lama. Kemudian naik bus dan macet luar biasa di jalan. Saya beranikan telepon, memohon agar bersedia menunggu. Alhamdulillah, “iya mbak gak apa-apa, saya tunggu” lega raanya. Hihiiii mengenang perjalanan dengan bus itu penuh heroik. Halah. Tidak bisa diprediksi, cepat atau lama menunggu. (pernah hampir 4 jam nunggu bus). Jika sudah naik bus perjuangan tidak lantas berhenti, jalanan yang terkadang macet adalah teman yang siap menghadang. Berbeda ketika naik motor bisa nyempil-nyempil ya. Kalau di rumah tidak ditunggu saya bisa rileks di bus. Tapi terkadang ibu saya telpon, “nduk wes tekan ngendi, iki anak-anak wes do teko arep les”. Haaaaaaa makin sedih rasanya jika membiarkan mereka harus menunggu saya lama, apa iya ?, walau jadwal les masih nanti. Berasa ingin loncat dan terbang langsung sampai rumah.

Dan cara yang paling jitu mengatasi kegalauan kemacetan jalanan adalah berdzikir. mengamati gerak-gerik orang yang lalu lalang di luar bus yang membuatmu untuk lebih bersyukur dengan kerasnya kehidupan yang harus mereka jalani, menjadi tempat berbagi cerita bagi orang yang duduk disebelah kita.

Kembali ke rindu mudik tadi yaaaa. saya belum pernah mengalami mudik tapi saya bisa merasakan kebahagiaan dan kegembiraan yang telah tergambar jelas di pikiran, bisa membuat kita sabar menghadapi cobaan dalam menjalankan proses. Kebahagiaan bertemu orang tua, keluarga, kebahagiaan bisa kembali ke rumah yang penuh kenangan, kebahagiaan bisa kembali menginjak tanah penuh harapan, kebahagiaan untuk sejenak merilekskan pikiran dari pekerjaan, siap bersabar menjalani perjalanan panjang yang melelahkan, siap bersabar menjalani kemacetan yang memusingkan.


Barakallah yang akan beranjak mudik kembali ke tanah rantauan, selamat sampai tujuan.

Aku Cemburu



Aku cemburu, pada mereka yang berhasil merebut perhatian-Mu lebih besar
Aku cemburu, pada mereka yang hari-harinya selalu dipenuhi dengan ketaatan pada-Mu
Aku cemburu, pada mereka yang setiap aktivitasnya melahirkan kebermanfaatan lebih luas
Aku cemburu, pada mereka yang karya-karyanya nyata berbekas
Aku cemburu, pada mereka yang mampu mengintegrasikan iman dan taqwa dalam penghambaan yang utuh kepada-Mu..
Aku cemburu ya Allah..
yang hatinya, lisannya, gerak langkahnya, hanya tertuju pada-Mu.

read qur'an to guide

Senin, 27 Januari 2014

 
Kalau kamu lelah, cobalah tilawah.
Kalau kamu resah, segeralah tilawah.
Kalau kamu gelisah, hilangkan dengan tilawah.
Kalau kamu susah, mulailah tilawah.
Kalau kamu gundah, jangan lupa tilawah.
Kalau badanmu lemah, kuatkan dengan tilawah.
Kalau imanmu tergugah, lakukan tilawah....
Kalau jiwamu gerah, perbanyak tilawah.
Kalau matamu basah, segera tilawah.
Kalau pikiranmu cerah, cepatlah tilawah.
Kalau hatimu patah, teruslah tilawah.
Kalau kamu marah, redakan dengan tilawah.
Kalau kamu merasa gagah, jangan lupakan tilawah.
Kalau kamu kalah, harus banyak tilawah.
Kalau kamu tidak mau kalah, harus makin banyak tilawah.
Kalau kamu tabah, seringlah tilawah.
Kalau tanganmu tengadah, mulailah tilawah.
Kalau kakimu melangkah, lantunlan tilawah.
Kalau tubuhmu gagah, seringlah tilawah.
Kalau perasaanmu begitu indah, segeralah tilawah.
Kalau ingin keluarga sakinah, ajak mereka tilawah.
Kalau ingin anak-anak salih dan salihah, ajari tilawah.
Kalau ingin rejeki melimpah, rajinlah tilawah.
Kalau ingin hidup penuh berkah, rutinkan tilawah.
Kalau ingin mengunjungi Ka’bah, lantunkan tilawah.
Kalau anganmu tengah membuncah, perbanyak tilawah.
Kalau kamu malas tilawah, paksalah untuk tilawah.
Kalau kamu rajin tilawah, lanjutkan terus tilawah.
Kalau kamu tilawah, itulah jalan menuju jannah.

sumber: http://cahyadi-takariawan.web.id

baca, pahami, amalkan, hafalkan. semoga dipermudah ^__^


Jum'at istimewa

Jumat, 22 November 2013


 

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Jum’at selalu datang dengan istimewa. Istimewakan jum’at.
Semangat beraktivitas, semangat bekerja, semangat menyelesaikan apa yg harus segera diselesaikan, semangat berbagi dan semangat apa saja.
Lakukan semua dengan kecintaan keikhlasan dan Allah sebagai orientasinya.
Semoga Allah memudahkan segala agenda kebaikan yang sedang kita upayakan hari ini, menjauhkan dari kemalasan, dan semakin menguatkan untuk apapun yg terjadi hari ini. be better than you were yesterday :)

“Bersemangatlah kamu terhadap apa-apa yang bermanfaat bagi kamu, dan mohonlah pertolongan pada Alloh dan jangan merasa lemah. Dan jika meminpamu sesuatu maka jangan katakan andaikata dulu saya melakukan begini pasti akan begini dan begini, tetapi katakanlah semua adalah takdir dari Alloh dan apa yang dikehendakiNya pasti terjadi.” [HR Muslim]

Klaten di suatu pagi :)

sepotong cerita di perjalanan

Kamis, 21 November 2013



Bismillaahirahmaanirrahiim

Mengawali tulisan lagi, sudah lama tidak menengok tempat ini, ambil sapu ambil kemucing. Saatnya bersih-bersih debu.

Hehe, hari ini, sepotong perjalanan ke kota bakpia.
yuhuuu masih sama, di bus, salah satu tempat favorit yang slalu memberi inspirasi dan banyak hikmah.
Silakan duduk manis dan mari sini aku bagi cerita dari balik kacanya.
Tadi, saya duduk bersebelahan dengan seorang ibu, seperti seringnya di bus, sayapun kebagian dapet cerita.
Bermula dari kita yg saling tanya tujuannya kemana, rumahnya dimana de el el dilanjut cerita beliau yang bikin saya terharu. Cuplikannya saja ya, kalo semua nanti seratus episode gak cukup. hehe

“dulu saya divonis sakit ginjal dan harus operasi mbak, tapi saya takut operasi, saya hanya menjaga pola makan, banyak dzikir, berdoa, ikhlas dan yakin sama Allah”.

Dan ketika masa sakit, secara pribadi bersama suaminya beliau berbagi ilmu dengan anak-anak disekitar rumah melalui kegiatan TPA, Santri2nya pun lebih dari 100 krn Banyak juga yg datang dari luar desa. Banyak sekali kegiatan TPA nya dan banyak pula anggaran yang dibutuhkan, pun itu semakin membuat si ibu percaya bahwa Allah pasti akan selalu tetap memberi kemudahan bagi beliau dan keluarganya untuk membiayai TPA.

Jadi teringat untaian kata salah satu mbak , “Dik, untuk menilai keistiqomahan diri, gak bisa kita menilainya sekarang, tapi lihat 10 atau 25 tahun kedepan seperti apa diri ini. ditambah kelak jika nanti sudah berumah tangga harusnya lebih istiqomah, tidak berguguran di jalanNYA, karena hakikat berumah tangga adalah menguatkan untuk tetap berjuang di jalanNYA”

Back to topic,
Dan Sakit yang beliau rasa tidak terlalu ia pikirkan, karena beliau terhibur dengan kehadiran santri2nya setiap sore. Alhamdulillah, lambat laun penyakitnya sembuh tanpa operasi.

“ saya yakin mbak, yang membuat sembuh itu karena kita ikhlas, kita yakin, meskipun kelihatannya gak mungkin di mata manusia, tapi apapun sangat mungkin untuk ALLAH”.

Dalam hati, doa saya untuk ibu dan keluarganya.
Teeeeeetttt, waktu berbagi pun habis, kita terpisah karena tujuan tempat yang berbeda.

berpamitan sembari pergi turun bus dengan berasa membawa sesuatu yang istimewa lagi, iya, di bus
:)

Ah memang indah, ketika sepenuh hati berharap dan menggantungkan segala hasil usaha atau ikhtiar yg sudah kita lakukan hanya pada Allah Yang Maha Menentukan. Hanya Allah yg tak pernah mengecewakan. Hanya Allah yang paling mengerti ketika orang lain tidak mengerti apa maksud kita. 

dan dari ketidahtahuan kita dengan rencanaNYA, disitulah Allah ingin menguji agar...
berprasangka baik
merencanakan dengan baik
berusaha yang terbaik
bersabar
dengan kesabaran yang baik

"Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap diri-Ku,
Aku bersamanya ketika dia berdzikir (mengingat atau menyebut nama-Ku).
Jika dia berdzikir dalam hatinya, maka aku mengingatnya dalam hati-Ku.
Jika dia mengingatku dalam suatu jamaah, maka aku akan mengingatnya dalam jamaah yang lebih baik dari jamaahnya (dunia).
Jika dia mendekat pada-Ku sejengkal,  maka aku akan mendekatinya sehasta.
Jika dia mendekat pada-Ku sehasta,  maka aku akan mendekatinya selengan.
Jika dia mendekati-Ku dengan berjalan,  maka aku akan mendekatinya dengan berlari"
(HR. Al-Bukhari no. 7405 & Muslim no. 2675)

Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada jalan yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)

-Tentang Jodoh-

Selasa, 16 Juli 2013


Bismillaahirrahmanirrahiim, 
membaca dan memasukkannya lagi disini, tinta cahaya :)  

Dengan siapa kau menikah Anakku?

Nak, ramadhan memasuki 10 hari terakhir, Maafkan sudah lama ummi tak menulis pesan-pesan hidup untukmu. Kali ini umi ingin bercerita tentang takdir jodoh. Ummi tak tahu siapa kelak jodohmu dan dengan cara apa kau bertemu dengan pasangan duniamu, namun bolehkan umi bercerita hikmah tentang maha besarnya Allah yang mengatur masalah pertemuan 2 hati manusia dengan keindahan takdirnya

Nak, jika kau bertanya: "Kapan saya menikah?"

Adalah takdir yang bisa menjawabnya
Takdir tak bisa datang segera saat kita pinta, atau malah mendekat kala kita belum siap.

Remah cerita tentang perjalanan seseorang meraih pasangan dunia nya selalu memberikan pembelajaran tersendiri untuk umi, sepanjang umi pernah membantu proses taaruf beberapa ikhwan dan akhwat..., yang paling membuat umi terharu adalah betapa Allah Maha besar dengan cara-Nya mempertemukan hamba-hambanya yang shalih...memiliki niatan yang sama untuk menjalani jalan pernikahan hanya untuk Allah dan agamanya, maka setiap proses itu selalu saja dimudahkan dan berbuah manis...

Unik...kadang membuat kening berkerut dan takjub, kok bisaa yaa mereka dipertemukan dengan sangat indahnya? padahal...tanpa mengenal, tanpa ada interaksi yang panjang dan intens. Duhai Allah...Engkau kuasa dengan ilmu-Mu yang tak terjangkau manusia...kau letakkan kesamaan, keridhoan 2 hati, 2 keluarga,2 kebiasaan, 2 tradisi, 2 perbedaan dengan 1 kemuliaan bernama pernikahan

Suatu waktu Umi pernah dibuat takjub dengan proses ikhwan dan akhwat yang umi dan abi proses sedari mula. diawali dengan tuntunan Allah dalam hati kami, masih ingat waktu itu abi pernah berkata, " mi, kayanya akh fulan cocok deh dengan akhwat fulanah", lalu umi istikharah, dan Allah menuntun hati umi pada pikiran yang sama dengan abi, akhirnya kami coba pertemukan 2 orang ikhwan akhwat ini. saat bertukar biodata, kita dibuat kaget, ikhwan dan akhwat ini ternyata memiliki riwayat keluarga yang sama. mereka sama2 memiliki orangtua single parent karena perceraian, padahal ketika awal proses, kitai tak mengetahui sedikitpun ttg latar belakang yg sama ini.yang akhirnya yg membuat mereka yakin untuk bersatu adalah karena Allah dan tujuan saling menguatkan. Subhanallah, umi dan abi tersenyum nak, dan hingga kini mereka hidup bahagia dalam genggaman takdir Allah yang indah

Kali lain, Umi dan abi memproses dua orang, dengan bekal keyakinan dalam hati akan kecocokan 2 orang ini.dan saat membaca 2 biodata mereka.Haru membuncah, ternyata mereka punya 2 impian yang sama tentang proyek peradabannya, nyaris identik...maka,umi dan abi yakin mereka akan bisa membangun sesuatu yang besar untuk agama ini jika dipersatukan.Dan memang, Allah yang mengatur segalanaya, semua mudah,semua lapang, semua berujung manis. meski pada awalnya mereka tak saling mengenal sama sekali, tak pernah bertatap muka, tak pernah berkomunikasi. Hanya takdir Allah yang membuat semua terjadi dengan mudahnya...

Dan ketakjuban yang lain, umi  pernah mendengan 1 cerita hebat ttg takdir jodoh, seorang ikhwan dan akhwat pernah tergelincir dalam hubungan pacaran kala mereka sama2 jahiliyah. dan saat kuliah mereka menemukan Allah dalam pencarian masing2. Sang ikhwan bertekad akan melpakan sang akhwat meski terselip harap untuk Allah pertemukan, namun ia takut jika Allah tak memberkahi perikahan yang diawali sesuatu yg tak diridhoinya. Bismillah, akhirnya ia sampaikan keinginan utk menikah pada pembinanya dan tawakal siapapun yang akan Allah berikan untuk jodohnya meski bukan wanita masa lalunya. ditempat lain, akhwat yang pernah memiliki masa lalu dg ikhwan tadi memiliki lintasan hati yang sama, ia harus mulai melupakan kenangan masa lalu, dan bersiap menerima masa depan yang baru dengan orang yg baru dalam kehidupannya, ia pasrahkan semua pada Allah...Namun apa yang terjadi, 2 orang murabbi dan murabbiyah yang tak tahu menahu ttg kisah masa lalu mereka mempertemukan mereka dalam penawaran taaruf untuk menikah! mereka sudah dipisahkan jarak yang begitu jauh, mereka uzlah, hijrah untuk menggapai keridhoan Allah. Namun keridhoan Allah atas niat mulia itulah yang membuat mereka dipertemukan lagi dengan cara yang lebih mulia , lebih berkah, dan akhirnya mereka dipersatukan dalam ikatan suci...Duh, Allah yg menggenggam takdir seseorang, sekalipun seseorang prnah jatuh dalam kekhilafan, Cara Allah memaafkan begitu melegakan, Allah berikan hadiah bagi orang yang pasrah dan tawakal akan jodoh terbaiknya...

Dan banyak kisah2 lain yang terkadang membuat air mata umi menetes,Nak. Betapa mulianya Allah mengatur tentang pernikahan. Hingga sesuatu yang tak mungkin akan menjadi mungkin dengan iradahnya.Bahkan kala hitung-hitungan manusia mengatakan ini tak mungkin, namun Allah memiliki hitungan terbaik di arasy nya.semua terjadi dengan kun fayakun Nya...Subhanallah...

Maka, haruskah ada lagi kekhawatiran akan siapa teman hidupmu kelak, Anakku?
jika Allah saja jaminkan dalam surat cinta-Nya, bahwa "laki2 baik untuk wanita yang baik2", bahkan kalimat ini sampai diulang 2 kali, untuk menegaskan bahwa Allah memberitahu hambanya bahwa jodoh yang kita inginkan adalah gambaran diri kita sendiri.

Maka jika Kau ingin mendapat suami sekualitas Ali maka kita harus berjuang menjadi sekualitas Fatimah,meski harus jatuh bangun dan terseok-seok, namun Allah maha Tahu perjuangan kita untuk menjadi hanmaNya yang baik dan pantas untuk pasangan terbaik.

Karena Keniscayaan Allah yang akan pertemukan kita dengan manusia sekualitas dengan diri kita, dari amalan ibadahnya, pemahamannya, potensinya, impiannya, cita-citanya, pandangan hidupnya, bahkan kebiasaan-kebiasaannya. Maka bisakah kau mendapatkan yang terbaik jika kita tak kunjung membenahi ibadah, pemahaman akan jalan ini, impian, potensi dan cita2 dunia dan akhirat kita...?,

dan anakku, ini bukan cerita tentang pamrih.Kita perbaiki diri kita hanya karena 1 tujuan : pasangan hidup. Tak sesederhana itu. Tujuan utama perbaikan diri kita haruslah karena Allah dan agamanya. mebangun kebermaknaan diri agar bermakna bagi ummat manusia. Maka insyaallah kita akan menemukan pasangan yang akan berpikir sama: orang yang terbiasa berbuat untuk banyak orang!

Anakku sayang, umi sellau lantunkan doa dalam setiap shalat umi,meski kau masih sangat belia, agar kau mendapat pasangan hidup yang sekualitas Ali saat kualitas dirimu sehebat Fatimah. Maka dengarkan kata2 umi: tak ada lagi kebahagiaan dunia jika kau sudah temukan imam yang dapat mengajakmu tinggal disurga, bahkan menjadikan dunia seperti surga sebelum kalian menginjakkan kaki di surga sesungguhnya.

Saat kau telah dipertemukan Allah dengan jodohmu, urusan tak lantas menjadi selesai. Kalian harus berjuang untuk menjadi pasangan akhirat kelak. Tak mudah menjadi pasangan dunia-akhirat. Karena semua harus dijalani dengan kesamaan frekuensi dalam keimanan, kesabaran, ketaatan pada Allah selama di dunia. Jika satu saja berbelok dari ketaatan dan tujuan surga, maka bisa jadi 2 orang pasangan dunia tak menjadi menjadi pasangan akhirat. Duh, berat anakku, takut sekali jika umi berbicara tentang hal ini, umi takut dunia begitu melenakan sehingga membuat umi dan abi lupa akan cita-cita surga. maka doakan umi dan abi pun tak hanya menjadi pasangan dunia saja namun menjadi pasangan akhirat yang bisa seindah bidadari...

Anakku...
Terakhir kali umi ingin mengatakan padamu, carilah lelaki yang memiliki impian yan keinginan yang begitu besar akan surga, Karena jika kau bertemu lelaki semacam ini. Semua langkah hidup, pilihan, keputusan untuk diri dan keluarganya akan disandarkan pada Allah pemilik surga. Jangan hanya mencari lelaki hanya karena mapan, prestise, dan kemuliaan yang dicanangkan orang, namun hatinya tak dekat dengan Allah, tak dekat dengan mesjid, tak dekat dengan orang dhuafa. Karena lelaki seperti ini hanya akan membuat kau tersenyum saat di dunia namun menangis di akhirat kelak...

Umi yakin kau akan tumbuh menjadi anak yang tahu betul tentang apa yang harus dilakukan untuk menjadi hamba-Nya yang terbaik dengan jalan pernikahanmu kelak...Semoga kau bertemu dengan lelaki pendamba surga seperti abimu, insyaallah....:')

Peluk cium ummi Teruntuk :
- buah hati,amanah terindah bekalku untuk ke surga : Kahla Almeera Qaulan Tsaqiila, "Ummi mencintaimu seperti ummi mencintai surga"...:')
- Adik-adikku yang dalam perjuangan mencari jodoh terbaik dari Allah, yakinlah bahwa Allah takkan pernah salah, Allah  akan hadirkan pasangan terbaik kala ruhiyah kita ada dalam keadaan mencintai Allah dengan amat sangat:'), berbicara pernikahan bukan sesuatu yang melo, dek. Karena menikah adalah salah satu pencapaian sempurnanya akidah,setengah din kita sempurna dengan menikah. maka jika kita tak sungguh2 merancang ini untuk masa depan surga kita, apalah jadinya nasib kita di akhirat kita nanti?, Jangan takut, jangan menyerah...Allah bersama hambanya yang gigih berjuang mengharap Ridha-Nya...
...........................................................................................................
dan dari ustadz Salim A Fillah, meneduhkan :)

Rizqi kita sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh. Mau diambil lewat jalan halal ataukah haram, dapatnya segitu juga. Yang beda, rasa berkahnya ;)

Jodoh kita sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh. Mau diambil dari jalan halal ataukah haram, dapatnya yang itu juga. Yang beda, rasa berkahnya ;)

Keduanya bukan tentang apa, berapa, atau siapa; tapi BAGAIMANA Allah memberikannya; diulurkan lembut & mesra, atau dilempar penuh murka?

Maka layakkanlah diri di hadapanNya untuk dianugerahi rizqi & jodoh dalam serah terima paling sakral, mesra, penuh cinta, berkah, & makna.

Rizqi & jodoh di tangan Allah. Tapi jika tak diambil-ambil, ya di tangan Allah terus;P Ikhtiyar suci & doa menghiba mendekatlan keduanya.

Setiap orang memiliki jodohnya. Jika takdir dunia tak menyatukannya, atau malah melekatkan pada yang tak sejalan; surga kelak mempertemukan.

Jodoh Nuh & Luth bukan isteri mereka. Jodoh Asiyah isteri Fir'aun bukanlah suaminya. Maryam ibunda 'Isa pun kelak bertemu jodohnya.

Jodoh Abu Lahab itu agaknya Ummu Jamil; sebab mereka kekal hingga neraka. Jodoh Sulaiman agaknya Balqis, bersama mereka mengabdi padaNya;)

Di QS An Nuur: 26; diri ialah cermin bagi jodoh hati. Yang baik-baik jadilah jodoh yang suci-suci. Yang nista-nista jumpalah yang keji-keji.

Tentu makna ayat itu adalah peringatan & kerangka ikhtiyar: cara menjemput jodoh terbaik adalah dengan membaikkan diri di tiap bilang hari.

Yang menjemput pasangan dengan menggoda matanya; bersiaplah mendapatkan ia yang tak tahan atas jebak kejelitaan lain.

Tiap masa lalu buram yang tersesal dalam taubat suci; semoga jadi jalan mengantar kita pada kelayakan mendapat jodoh yang terbaik.

Jodoh tetap misteri. Syukuri ketidaktahuan itu dengan merencanakan & mengupayakan yang terbaik menuju pernikahan suci di dunia nan fana.

Selanjutnya, tugas besar kita adalah melestarikan perjodohan itu hingga ke surga; meniti rumahtangga, sabar-syukur dalam barakah & ridhaNya.

Rinai Hujan

Kamis, 04 April 2013

ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI'AN
Semoga, semua mimpi-mimpi mulia milik warga di bawah rinainya naik ke langit sebagai doa yang maqbul. Aamiin. :)

* sedang hujan disini